Ada tiga peringatan peting yang jatuh setiap tanggal 14 November. Ketiga peringatan penting tersebut yakni Hari Brimob, Hari Puspernerbad TNI dan Hari Diabetes Sedunia. Bagi masyarakat yang belum mengetahui sejarah ketiga peringatan tersebut, simak sebagai berikut.
Hari Brimob
Setiap tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Brimob. Hari ini menjadi perayaan ulang tahun Bimob Polri yang ke 78. Bicara mengenai Brimob, tidak terlepas dari sejarah berdirinya. Melansir dari situs resmi Korps Brimob Polri, Hari Brimob ada dilatarbelakangi oleh surat edaran Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961.
Pada tanggal 14 November 1961 tersebut, Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno selaku Presiden secara resmi mengubah nama satuan ini dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile (Brimob). Pada dasarnya, Brimob Polri ditugaskan menjaga keamanan dalam negeri dari ancaman kejahatan yang berintensitas tinggi.
Baca Juga : Jumlah Penumpang KA Cepat Whoosh Tembus 21 Ribu
Korps Brimob Polri sebagai bagian integral Polri memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan dan menggerakkan kekuatan Brimob Polri dalam menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, seperti kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
Hari Puspernerbad TNI
Setiap tanggal 14 November diperingati Hari jadi Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspernerbad). Melansir dari situs resmi TNI, awal mula namanya yaitu Detasemen Penerbangan Angkatan Darat (Denpenerbad). Badan tersebut didirikan pada tanggal 14 Nopember 1959. Letkol Inf Sunar Pirngadi ditunjuk sebagai Dandenpenerbad pertama.
Berdirinya Denpernerbad ini untuk kebutuhan satuan udara yang diisi oleh organik Angkatan Darat. Tujuan lainnya untuk mengamankan kewilayahan NKRI dari ancaman pemberontakan yang mengacau keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia. Pada tahun 1963 organisasi Denpenerbad berubah menjadi Dinas Penerbangan Angkatan Darat (Dispenerbad) yang kedudukannya disejajarkan dengan organisasi pusat kesenjataan lainnya.
Selama kurun waktu tahun 1963 sampal dengan tahun 1966 organisasi Penerbad tidak mengalami perubahan. Perubahan Organisasi Penerbad baru terjadi pada tahun 1066 yaitu ketika Dispenerbad menjadi Puspenerbad.
Mengutip dari situs resmi TNI, awal mula nama Puspenerbad yaitu Detasemen Penerbangan Angkatan Darat (Denpenerbad). Badan tersebut didirikan pada tanggal 14 Nopember 1959. Pada tahun 1954, Pimpinan Angkatan Darat memerintahkan kepada stafnya untuk mengkaji tentang kebutuhan satuan udara yang diisi oleh organik Angkatan Darat. Maka, terbentuklah suatu Biro Deputy II/KSAD yang menangani urusan Penerbangan Angkatan Darat pada tahun 1958.
Kemudian, pada bulan Oktober 1959, KSAD memerintahkan Deputy II/KSAD untuk membentuk Detasemen Penerbangan Angkatan Darat. Mengingat pentingnya keberadaan penerbangan pada organisasi Angkatan Darat, pada tanggal 14 November 1959 disahkan suatu badan yang diberi nama Detasemen Penerbangan Angkatan Darat (Denpenerbad).
Letkol Inf Sunar Pirngadi ditunjuk sebagai Dandenpenerbad pertama. Berdirinya Denpernerbad ini untuk kebutuhan satuan udara yang diisi oleh organik Angkatan Darat. Tujuan lainnya untuk mengamankan kewilayahan NKRI dari ancaman pemberontakan yang mengacau keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1963, organisasi Denpenerbad berubah menjadi Dinas Penerbangan Angkatan Darat (Dispenerbad) yang kedudukannya disejajarkan dengan organisasi pusat kesenjataan lainnya. Kemudian, pada tahun 1966, Dispenerbad berubah menjadi Puspenerbad.
Hingga kini, setiap tanggal 14 November diperingati sebagai HUT Puspenerbad. Pada tahun 1970, kedudukan Puspenerbad berubah dari badan pelaksana TNI AD menjadi badan pelaksana tingkat komando utama yang secara organik dan administratif di bawah Kobangdiklat TNI AD dan merupakan badan tertinggi yang menyelenggarakan pembinaan fungsi penerbangan TNI AD secara fungsional.
Pada tahun 1965, Pimpinan Angkatan Darat memberikan tambahan pesawat sejumlah 16 buah helikopter Mi-4 dan dua pesawat terbang GrandCommander kepada Dispenerbad. Adanya tambahan pesawat tersebut membuat Angkatan Darat merasa membutuhkan penerbang sebagai awak pesawat. Lalu, pada tahun 1965, Kasad memerintahkan dibukanya pendidikan penerbang. Kemudian, Kadispenerbad meresmikan berdirinya Sekolah Penerbangan Angkatan Darat (Sebang).