Tanjakan SpongeBob di kawasan wisata Lembang, Jalan Bukalaksana, Kabupaten Slot777 Bandung Barat, Jawa Barat diakui praktisi keselamatan berkendara punya kesan yang menakutkan. Tapi selama teknik mengemudi yang benar, tanjakan SpongeBob itu bisa dilibas.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI),Sony Susmana mengatakan pernah melintasi tanjakan SpongeBob tersebut. “Pertama lewat jalan ini impresinya memang ngeri duluan, karena gue lihat ujungnya jauh,” kata Sony. “Memang ada pak Ogah yang jaga di bawah tapi hanya bertugas memberi instruksi gantian lewat, mobil nggak ada jaminan bisa sukses (melewati tanjakan SpongeBob),” jelasnya lagi.
Kontur tanjakan yang curam dan sempit membuat pengendara baik mobil maupun motor yang hendak melalui rute tersebut mesti ekstra hati-hati jika tak ingin berakhir dengan mengalami insiden. Sony berhasil melintasi tanjakan SpongeBob tersebut dengan perhitungan. Dia menyarankan agar mobil yang lewat tanjakan itu tidak melebihi muatan.
“Langkah pertama yang gue lakukan saat itu adalah berhitung dulu terhadap sudut dan panjang tanjakan. Yang kedua, ada nggak ruang di kiri atau kanan jalan kalau gagal nanjak,” kata dia. Hal terpenting lainnya ialah muatan di dalam mobil juga berpengaruh terhadap performa mobil. “Langkah berikutnya, gue menggali kemampuan mobil, dengan 1.500 cc, pasti bisa kalau tidak ada beban muatan berlebih di kabin,” terangnya lagi.
Sony menyarankan agar pengemudi menggunakan gigi transmisi yang rendah. Dengan posisi tersebut, percepatan dapat diatur untuk memaksimalkan torsi yang besar untuk melibas tanjakan. Dengan gigi berada di posisi tersebut, pastinya daya puntir lebih maksimal dan tidak ada masalah saat melewati tanjakan.
Baca Juga : Ini Dia Beberapa Tip Atasi Masuk Angin
“Pasti bisa kalau tidak ada beban muatan berlebih di kabin, kalau transmisi manual nggak ada masalah tapi kalau matic harus disiasati dengan cara manual, artinya satu, agak agresif dan kedua, masuk gear rendah atau gear tiptronic,” ujar dia. “Dengan begitu penggantian gear ke tinggi diatur oleh pengemudi sehingga rpm atas bisa terjaga dan nggak drop… tapi pastikan juga kalau matic-nya (CVT) tidak dalam kondisi panas,” kata Sony.
“Yakin dulu dan dengan perhitungan yang matang. Ketika tanjakan sudah kosong… lakukan dengan ancang-ancang atau momentum sebelum nanjak. Saat nanjak pertahankan rpm di 3500 – 4000 dengan gear satu,” jelas Sony. “Kunci dari keberhasilannya adalah akurasi perpaduan ketrampilan dan teknik yang digunakan dan ingat! jangan santai atau meremehkan,” tambahnya lagi.
Terakhir Sony mengatakan berdasarkan pengalamannya, mobil-mobil berkapasitas di bawah 1.500 cc juga banyak yang berhasil melewati tanjakan SpongeBob tersebut. “Nah mobil 1.000 atau 1.200cc bisa nggak? Ada tuh yang bisa dan gue lihat tekniknya benar,” jelas dia. Tanjakan Spongebob bakal banyak dilintasi kendaraan di akhir pekan. Maka pengendara perlu sabar karena bergantian naik dan turun, sesuai dengan arahan dari warga dan pemuda kampung setempat yang mengatur lalulintas secara sukarela.
“Puncaknya di libur hari Sabtu sama Minggu. Pasti yang lewat sini ramai, bahkan macet sampai pinggir Jalan Maribaya. Ya sekitar 800 meter sampai 1 kilometer,” kata Dadan, warga setempat kepada detikJabar, Jumat (3/11/2023). Pengendara yang hendak melibas Tanjakan Spongebob, mesti yakin sejak awal. Sebab jika ragu-ragu, risiko kecelakaan bakal mengintai, yakni kendaraan tak kuat menanjak akhirnya mundur lagi.
“Jadi banyak yang takut terus ragu-ragu, akhirnya mobil nggak kuat nanjak. Atau muatannya terlalu penuh, AC menyala. Akhirnya mundur lagi, yang terakhir itu kan hari Minggu (29/10/2023) kemarin. Mobil dari Depok nggak kuat nanjak akhirnya mundur lagi,” kata Dadan.
Jika merasa tak sanggup, maka warga termasuk dirinya bisa menjadi sopir pengganti untuk mengantarkan kendaraan sampai tiba di titik atas Tanjakan Spongebob. “Banyak juga yang minta digantikan karena nggak berani. Yang penting muatan nggak terlalu penuh,” tutur Dadan.