Polisi menangkap tiga orang dalam kasus pembunuhan karyawan MRT Jakarta (Perseroda) bernama Disa Dwi Yarto, yang jasadnya ditemukan mengambang di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Jakarta Timur. Mereka adalah pria berinisial R (29), IS (31), JS (48) dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, ada satu orang yang masih buron.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, pihaknya menangkap para tersangka setelah menggelar penyelidikan selama kurang lebih 24 jam. “Kami berhasil mengamankan tersangka yang berinisial R sebagai yang memiliki ide, IS sebagai eksekutor, dan JS sebagai penadah,” kata Titus kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
R dan IS ditangkap di salah satu hotel kawasan Cilegon, sedangkan JS ditangkap di rumahnya. Titus tidak mengungkapkan lebih detail lokasi rumah JS. “Pelaku (awalnya) sempat ingin melarikan diri ke luar kota,” ucap dia. Sebagai informasi, jasad Disa Dwi Yarto ditemukan mengapung di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023) pagi.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra menduga Disa dibunuh dibunuh saat melakukan cash on delivery (COD) untuk pembelian mobil. “Sementara, kami mendapatkan informasi seperti itu (dibunuh saat COD mobil) dari anggota. Ini sedang didalami oleh anggota,” ucap Panji kepada Kompas.com, Jumat. Panji melanjutkan, dugaan pembunuhan ini berasal dari kondisi fisik mayat saat ditemukan, yaitu luka sayatan yang lebar dan cukup dalam pada leher.
Baca Juga : 7 Cara Menghilangkan Jerawat Batu yang Efektif dan Cepat
Selanjutnya adalah sekitar lima luka tusukan pada dada, luka sayatan pada pergelangan tangan sebelah kiri, dan lebam pada punggung tangan sebelah kiri. “Luka di tangan kemungkinan (bentuk) perlawanan, lukanya dari sajam (senjata tajam),” ujar Panji.
Selanjutnya adalah bercak darah yang berada di jembatan di atas tempat korban ditemukan.”Dari bercak darah, kemungkinan lokasi ini hanya tempat pembuangan saja. Eksekusi tidak di sini,” kata dia.
Motif Pembunuhan Karyawan MRT di KBT Cakung: Pelaku Terlilit Utang Rp 3 Miliar
Motif pembunuhan karyawan MRT Jakarta (Perseroda) bernama Disa Dwi Yarto, terungkap. Pelaku membunuh Disa karena terlilit utang. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, motif itu diketahui berdasarkan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka berinsial R (29), IS (31) dan JS (48).
“Motif para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang Rp 3 miliar,” kata Titus kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023). Karena hal itulah, R kemudian merencanakan pembunuhan bersama para pelaku lain dengan modus berpura-pura membeli mobil Disa.
Setelah itu, para pelaku melakukan cash on delivery (COD) untuk pembelian mobil korban sambil menunjukkan bukti transfer palsu. “Pelaku berpura-pura menjadi pembeli mobil Fortuner 2020 milik korban. Kemudian, pelaku bertemu dengan korban dan menunjukan bukti transfer palsu yang telah diedit,” ujar Titus. Saat itu, Disa tidak percaya terhadap bukti transfer palsu yang ditunjukkan pelaku sehingga memutuskannya untuk pulang.
Rupanya, pelaku yang saat itu mengantarkan korban pulang langsung mengeksekusi korban di dalam mobil. “Kemudian, korban dibuang di saluran air KBT Cakung,” ucap Titus. Sebagai informasi, mayat karyawan MRT Jakarta (Perseroda) bernama Disa Dwi Yarto ditemukan di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023) sekitar pukul 09.20 WIB.
Mayat pria yang bertubuh gempal itu mengenakan kaus berwarna biru dan celana pendek cokelat. Tubuh mayat itu dalam posisi telungkup. Hanya bagian punggung saja yang tampak dari permukaan air. Titik mayat itu ditemukan berada tepat di bawah sebuah jembatan. Di atas jembatan, ditemukan bercak darah yang masih segar.
Untuk kondisi mayatnya sendiri, terdapat luka sayatan menganga dan tampak cukup dalam. Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan, ada lima luka tusukan pada dada, luka sayatan pada pergelangan tangan sebelah kiri dan lebam pada punggung tangan sebelah kiri. “Luka di tangan kemungkinan (bentuk) perlawanan, lukanya dari sajam (senjata tajam),” ujar Panji.
Selanjutnya adalah bercak darah yang berada di jembatan di atas tempat korban ditemukan.”Dari bercak darah, kemungkinan lokasi ini hanya tempat pembuangan saja. Eksekusi tidak di sini,” kata dia.