Pasar di Jakarta Sepi Ditinggal Pembeli

Viral di media sosial, salah satu pasar di Jakarta nampak sepi dari pembeli.

Hanya terlihat para penjual yang duduk-duduk di depan kios mereka masing-masing.

Lokasi tepatnya pasar yang sepi hingga viral di media sosial ini adalah Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kondisi pasar yang sepi dari penjual ini pertama kali viral saat seorang perempuan merekam suasana pasar menggunakan ponsel.

Dalam rekaman tersebut, si perempuan mengajak para netizen untuk melihat kondisi pasar yang sedang ia rekam itu.

Lebih lanjut dirinya menerangkan bahwa pasar ini tidak ada pembelinya sama sekali.

Kata dia, yang ada di pasar tersebut hanya para pegawai.

“Enggak ada orang sama sekali ya guys. Bagaimana ini. Yang ada orang-orang pegawai doang. Semua duduk main HP guys, Ini bapak tukang sate cari pelanggan dia,” terang dia.

Setelah itu, si perekam dengan nada agak tinggi kembali mengatakan kondisi tersebut.

“Sedih kan guys, semuanya pasar offline pada duduk nongkrong main hp dari pagi sampai jamnya tutup. Ayo pasar kayak begini,” ujarnya seperti dikutip dari @csafashion di TikTok.

Warganet di TikTok banyak memberikan komentar terkait video tersebut.

“Ya gimana ya, beli baju offline ribet banget tawar menawarnya. Enggak nawar kemahalan. Nawar enggak enak, kalau online harga semua orang yang beli sama dan murah,” tulis @adamajalahya.

“Guys, ini Pasar Cipulir ya Guys. Tolong lihat guys keadaan pasar ini, guys. Enggak ada orang sama sekali ya guys. Bagaimana ini,” ujar si perekam.

“Harus diimbangi jualan online karena kita harus mengikuti perkembangan zaman, tidak bisa kita tetap jalan dengan cara lama,” tulis @Permanagalery.

“Tolong bergerak pemerintah, kasihan yang jualan offline,” tulis @io.

Part II

Perempuan tersebut lalu merekam kembali kondisi Pasar Cipulir dan diberi nama Part II.

Dalam video tersebut, si perekam berdiri di tengah jalan kios-kios pasar baju Cipulir.

Kios yang berada di sisi kiri dan kanan jalan terlihat tak ramai pengunjung.

Tampak sejumlah penjual hanya duduk-duduk di depan kios.

“Ini ya keadaan pasar Cipulir Part II ya guys. Langsung tembus pandang ke belakang,” katanya.

Si perekam sempat mewawancarai salah satu pedagang.

“Gimana tante hari ini rame tante?” tanyanya ke pedagang.

“Yah gitu deh,” keluh si pedagang sambil memegang kepala.

Pasar Palmerah Juga Sepi Pembeli

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Palmerah Jakarta Barat kepada Tribunnews.com, Kamis (4/8/2023) juga mengakui sejak pandemi Covid-19 pasar itu sepi dari pembeli.

Berbeda sebelum pandemi Coivid-19 melanda, pasar tersebut selalu ramai.

“Sampai sekarang pedagang di sini mengeluh pembeli turun terus. Kalau begini dua bulan ke depan pasar bisa tutup,” ujarnya.

“Tadi ngobrol-ngobrol dengan sesama pedagang, sangat sepi pembeli. Hampir semua ngalamin,” kata dia menambahkan.

Dia mengakui saat ini banyak orang yang membeli aneka macam kebutuhan melalui pasar online.

“Lah orang pasar sini aja belinya di online. Lihat aja itu banyak yang nganterin paket,” kata dia.

Bagaimana dengan pasar pagi? Bukankah dulu selalu ramai beli kebutuhan ikan dan sayur?

“Sepi juga tidak seperti dulu,” ujarnya.

Mayoritas aktivitas jual beli di sejumlah pasar tradisional di Jakarta tampak sepi hingga hari ketiga setelah lebaran, Senin (24/4/2023). Hanya tersisa sedikit pedagang yang tetap berjualan tetapi dengan keluhan sepi pembeli.

Senin pagi, di Pasar Palmeriam, Jakarta Timur, banyak lapak pedagang yang tutup. Di lantai dasar, terdapat sejumlah pedagang sayur dan daging masih bertahan.

Suhardy (44), pedagang daging sapi, mengungkapkan, banyak rekannya yang memilih tutup seiring dengan jumlah pembeli yang menurun sejak tiga hari sebelum Lebaran.

”Pembeli semakin sepi. Hanya beberapa pedagang yang bertahan. Mungkin sebagian pedagang juga ikut mudik,” kata Suhardy.

Keluhan pembeli yang sepi juga diungkapkan penjual ikan tawar, Ahmad Yusdede (35). Menurut dia, setelah Lebaran jumlah pembeli ikan jauh menurun. Jika biasanya, ikannya bisa habis terjual 10-12 kilogram dalam sehari, kini hanya 2-4 kilogram.

Dalam situasi tersebut, Yusdede mengakali dengan berjualan di kawasan lain. ”Biasanya jualan di sini cuma sampai jam 11-12. Setelah itu cari kawasan perumahan yang masih ramai penghuninya,” ucap Yusdede.

Pemandangan tidak jauh berbeda juga terjadi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tampak sejumlah lapak pedagang masih dalam keadaan tertutup. Salah seorang pedagang, Rusmandi (46), mengatakan, pedagang pasar banyak juga yang mudik.

”Masih sepi. Apalagi pembeli saya banyak pengusaha rumah makan. Para pemilik rumah makan tersebut sepertinya ikut pulang kampung juga,” kata Rusmandi.

Baca Juga : https://buyrealtumblrfollowers.com/kata-haris-azhar-soal-pelaporan-rocky-gerung-hadiah-untuk-briptu-tiara-nissa-uu-peradilan-militer/